Jumat, 21 Agustus 2009

Selamat Tinggal Amarok, Selamat Datang Exaile

Sejak kepindahan saya dari Hardy Herron ke Jaunty Jackalope beberapa minggu yang lalu, ada yang sangat kurang ketika saya mendapati music player favorit saya Amarok menunjukan sikap yang tidak bersahabat. Ya Amarok saya error, sempat saya lempar ke milis ubuntu tapi jawaban yang saya dapati tidak juga menuntaskan permasalahan tersebut. Memang berat rasanya meninggalkan Amarok untuk berpindah ke Music Player lainnya, karena Amarok lah yang menemani hari-hari saya sejak mendalami ilmu di Linux Ubuntu. :D

Pencarian music player untuk menggantikan peran Amarok saya lakukan, mulai dari Audacious, Rhytmbox, Totem, Aqualung tetapi saya kurang sreg dengan player-player tersebut. Sampai akhirnya ketika saya melihat teman saya yang kebetulan juga memakai Linux Ubuntu dan sedang memutar file music dengan Player yang berbeda, rasa penasaran saya timbul. Ternyata teman saya tersebut menginstall Exaile. Buru-buru deh saya langsung menginstall Player tersebut, dengan jurus sudo apt-get install exaile terinstall juga tuh player di Ubuntu kesayanganku.

Mulai saya jajaki tuh player tersebut, wuuiihhh…. ternyata tampilannya Simpel dan mudah di operasikan disamping itu Exaile memang GNOME Base (Desktop yang saya cintai). Inilah kelebihan Music Player Exaile yang membuat saya meninggalkan Amarok (meskipun di Amarok sebagian juga bisa).

1. Memang di peruntukan untuk GNOME.
2. Tampilan yang simpel.
3. Terdapatnya fitur .log yang mampu merekam aktifitas kita selama pemakaian dengan Exaile.
4. Terdapat Web Browser di dalamnya (ini yang paling saya suka).
5. Fitur-fitur sederhana Equalizer, visualization dll.
6. Terdapatnya OSD atau notification di setiap aktifitas menggunakan exaile.
7. Bisa memburning music yang kita inginkan.
8. Terdapatnya menu rating.
9. Menu BlackList yang jarang sekali di temui di music player lainnya.

Mungkin segitu dulu perkenalan saya dengan Exaile, kalau ada yang mau menambahkan ditunggu Koment-koment nya.

Salam Linuxer,